PELATIHAN SANTRI BIDANG PERTANIAN, PETERNAKAN DAN KEWIRAUSAHAAN
DI AUSTRALIA BARAT
27 Oktober s/d 4 Nopember 2012
LAPORAN
KEGIATAN
A. Latar
Belakang
Kerjasama
“sister povince” antara Jawa Timur dengan Australia Barat sudah memasuki tahun ke 22. Dalam kurun waktu tersebut, hubungan kerjasama yang
semula hanya antara pemerintah dengan pemerintah (Goverment to Government),
sudah berkembang ke bisnis to bisnis (Person to Person), bahkan sudah meluas
hingga menyentuh masyarakat petani, peternak, pelajar, dll.
Menurut data Badan Pusat Statistik
(BPS), penduduk Jawa Timur tahun 2012 mencapai 37.476.747 juta orang, sebagian besar adalah beragama Islam. Hal
ini diantaranya dapat dilihat dengan tersebarnya pondok pesantren di Jawa Timur
yang jumlahnya mencapai lebih dari 6.003 unit dengan
jumlah santri lebih dari 888 ribu orang. Pondok pesantren yang merupakan lembaga
pendidikan dan dapat menghidupi dirinya sendiri ini merupakan potensi yang
belum dimanfaatkan secara optimal oleh Pemerintah. Selain itu dalam rangka
meningkatkan kemandirian pondok pesantren dirasa perlu ada peningkatan SDM
santri/ustadz, terutama para pengelola unit usaha penunjang perekonomian pondok
pesantren, khususnya bidang pertanian, peternakan dan kewirausahaan melalui
program pelatihan.
Sementara itu, Australia Barat
selaku mitra kerjasama Jawa Timur, dinilai memiliki keunggulan di bidang
teknologi dan manajemen pertanian dan peternakan, dapat dimanfaatkan oleh Jawa
Timur untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh para petani dan peternak,
termasuk di dalamnya para santri dalam menjalankan kegiatan usaha pondok
pesantren, sekaligus membuka wawasan para santri tersebut
Dalam rangka memanfaatkan kerjasama
sister province antara Jawa Timur – Australia Barat, maka program pelatihan
santri di bidang pertanian, peternakan dan kewirausahaan bagi santri dilakukan
di Australia Barat. Selanjutnya, para santri yang terpilih dan telah mengikuti
pelatihan di Australia Barat diminta untuk menyebarluaskan ilmunya kepada
santri lain dan masyarakat di sekitar pondok pesantrennya. Selain itu santri
tersebut juga diminta membuat rencana tindak terkait ilmu dan pengalaman yang
diserap dari Australia Barat dan menerapkannya di pondok pesantren asal dan/
atau masyarakat sekitarnya.
B. Maksud dan Tujuan
Kegiatan pelatihan Santri dalam bidang pertanian,
peternakan dan kewirausahaan ini mempunyai maksud dan tujuan yang antara lain:
1. Meningkatkan
kemampuan santri Jawa Timur di bidang pengelolaan pertanian, peternakan dan kewirausahaan
untuk mengembangkan potensi lokal di Jawa Timur.
2. Memperluas wawasan santri Jawa Timur tentang
budaya dan kultur dan kemajuan teknologi dalam pengelolaan pertanian,
peternakan, dan wirausaha.
3. Memperkenalkan
potensi dan budaya Jawa Timur kepada masyarakat Australia Barat.
4. Mempererat
hubungan kerjasama antara Jawa timur dan Australia Barat di bidang peningkatan
sumber daya manusia dan pendidikan yang telah terjalin cukup lama.
C. Dasar pelaksanaan
Dasar pelaksanaan kegiatan pelatihan pelatihan Santri
dalam bidang pertanian, peternakan dan kewirausahaan ini
1. MOU
antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan Pemerintah Australia Barat tanggal
28 September 2007, pasal II tentang lingkup kerjasama di bidang pengembangan
Sumber Daya Manusia dan Pendidikan
2. DPA
Biro Administrasi Kerjasama Tahun Anggaran 2012.
3. DPA
Bagian Kerjasama, Sekretariat Daerah Kabupaten Sidoarjo 2012 (Khusus untuk
biaya keikutsertaan Sari Ayu Citrowati, utusan dari Kabupaten Sidoarjo)
4. Undangan
dari Pemerintah Negara Bagian Australia Barat, kantor Perwakilan di Indonesia,
tanggal 11 September 2012
5. Surat
Perintah Tugas Gubernur Jawa Timur Nomor
: 094/ /012/2012
D. Pelaksana Kegiatan
1.
Petugas
Pendamping dari Biro Administrasi Kerjasama:
a. Nama : Dra. Ni Wayan Parmini, MM.
NIP : 19600620 199003 2 001
Pangkat/Gol : Pembina (IV/a)
Jabatan : Kepala Subag Kerjasama Eropa – Amerika, Biro Administrasi Kerjasama, Setdaprov. Jatim
b. Nama :
Nanik Nur Alfiyah, SH
NIP : 19690929 198803 2 001
Pangkat/Gol : Penata Tk.I (III/d)
Jabatan :
Staf Subbag Kerjasama
Australia Oceania, Biro Administrasi Kerjasama, Setdaprov. Jatim
2. Petugas Pendamping dari Kementerian
Agama:
a. Nama : Drs. H. Imam Syafi’i, M.Pd.I.
NIP : 196509271993031001
Pangkat/Gol : Pembina (IV/a)
Jabatan : Kepala Subdit Pendidikan Pesantren Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok
Pesantren Ditjen Pendidikan Islam, Kementerian Agama
b. Nama : Drs. Moh. Nurul Umam, M.Ag.
NIP : 196206131993031001
Pangkat/Gol : Pembina (IV/a)
Jabatan : Kepala Seksi Kerja Sama Kelembagaan dan
Pengembangan Potensi Pondok Pesantren Bidang
Pekapontren Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur.
3. Santri peserta
pelatihan sebanyak 12 orang:
No
|
Nama Santri
|
Pekerjaan
|
Pondok Asal
|
1.
|
Imron Zarkasyi, A.Md
|
Ketua BP2M
|
PP. Nurul Huda, Paowan, Panarukan,
Situbondo
|
2.
|
Abdul Fatah, S.Pd.
|
Ketua
Pengembangan Unit Usaha
|
PP. Al-Mujaddadiyah Demangan, Kec. Taman, Kota Madiun
|
3.
|
Robith Qoshidi, Lc
|
Kepala SMA
|
PP. Nurul Islam (Nuris) Antorogo,
Sumbersari, Jember
|
4.
|
Endang Kusrini, S.Pd
|
Guru
|
PP. Al-Islam Joresan, Mlarak, Ponorogo
|
5.
|
Mukhammad Nasihin
|
Staf Div.
Pengembangan Usaha
|
Miftahul Ulum Al-yasini Areng-areng, Wonorejo, Ngabar, Kraton, Pasuruan
|
6.
|
Supriyanto
|
Guru
|
PP. Ma’hadul Muta”alimin Katerban, Sekaralas, Widodaren, Ngawi
|
7.
|
Budiman
|
Pengurus Pon Pes
|
PP. Tarbiyatut Tholabah, Kranji, Paciran, Lamongan
|
8.
|
Abu Amar, S.Sos.I.
|
Guru
|
PP. Mamba’us Sholihin 2, Anjasmoro
Sumber, Sanan Kulon, Blitar
|
9.
|
Imam Basori Kayat
|
Guru
|
PP.Salafiyah Bandar Kidul, KH.
Agus Salim Gg.V/27 Kediri
|
10.
|
Shofi Yulloh, ST.
|
Guru
|
PP. Miftahul Huda Pesantren III no. 6 Mojosari, Kepanjen, Malang
|
11.
|
Abdul Rohman, S.Pd.I
|
Guru
|
PP. At Taqwa RT.002/RW.010, Kedung Lurah, Pogalan, Trenggalek
|
Dan Personel
yang dibiayai oleh APBD II Bagian Kerjasama Sekretariat Daerah Kabupaten Sidoarjo, Tahun Anggaran 2012 yaitu
|
|||
No
|
Nama
|
Pekerjaan
|
Pondok Asal
|
12.
|
Sari Ayu Citrowati, SE
|
Pengurus Koperasi
|
YS Sabilillah An – Nahdliyah
Jl. Lingkar Timur gebang RT.3/
RW.1 Ruko UD Yakin Lt 3 Sidoarjo
|
E. Kegiatan Santri
Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 27 Oktober s/d 4 Nopember 2012
dengan rincian kegiatan sebagai
berikut :
1.
Kunjungan ke KJRI Perth Australia Barat
Sabtu, 27 Oktober 2012 merupakan hari
pertama bagi santri di Australia. Rombongan diterima baik oleh Konsulat
Jenderal Republik Indonesia, Bapak Dede Syarief Syamsuri, PF Pensosbud, Bapak
Syahri Sadikin, di kediaman Bapak Konjen di Perth. Selanjutnya rombongan diberi
penjelasan dan pengarahan yang antara lain: bahwa masyarakat Indonesia dikenal
dengan keramahannya di dunia tapi pada dasarnya masyarakat Australia juga tidak
kalah dengan masyarakat Indonesia, mereka selalu mengucapkan salam dan
tersenyum ketika bertemu dengan orang lain.
Masyarakat
Australia tidak mempunyai kebudayaan. Meskipun demikian mereka selalu
menghormati orang lain. Mereka mudah untuk beradaptasi dengan pendatang baru.
Hal yang antara lain suka dilakukan adalah selalu mengucapkan terima kasih,
permisi dan sapaan yang lain.
Dijelaskan pula bahwa
beberapa masyarakat Australia tidak beragama tapi mereka sangat menghormati
pemeluk agama. Satu contoh, ketika ada muslim yang masuk ke restoran yang
menjual makanan haram mereka akan memberitahu secara halus pengunjung tersebut.
Australia
dipimpin oleh Primier (yang terhormat), Gubernur ( yang mulia), Mayor /
Walikota, Dewan Kota, President Shire dan Chief Executive Officer.
Di
Australia ada lima College Of Agriculture: Morrowa, Harvey, Nerregen, Denmark
dan Cunderdin
2. Pelaksanaan
Kegiatan
Pelatihan
a. College Tour
Hari pertama para santri
melakukan College Tour. Rombongan Santri diterima dengan baik oleh Mr. Bernard
Beatty (Principal/Direktur kampus) di halaman kantor Western Australian College
of Agriculture Cunderdin. Rombongan diperkenalkan dengan beberapa staff yang
pagi itu sedang bertugas. Mr.Bernard didampingi oleh Mr Paul (Deputi/Wakil
Direktur Kampus) menjelaskan tentang sistem dan manajemen di College kepada
rombongan santri.
Selanjutnya Rombongan diajak
keliling College untuk melihat langsung sarana dan prasarana serta proses
belajar yang terjadi di College. Tempat yang pertama didatangi adalah
Recreation Center (Sport Center) yang merupakan bangunan yang luas, yang
menyediakan fasilitas olah raga yang cukup lengkap. Ada lapangan Basket, Tennis
meja, Gymnastic dan lain lain, dalam ruangan juga difasilitasi air minum dan
toilet yang sangat bersih.
Tempat kedua yang dikunjungi adalah
perpustakaan College. Disana terdapat buku-buku pelajaran, literatur, buletin,
majalah dan Fasilitas IT yang sangat lengkap.
Selanjutnya rombongan Santri melihat alat-alat
pertanian yang antara lain: Tractor
beroda empat, Airseeder (alat untuk menanam dan membawa benih), Air box (alat
untuk membawa pupuk), New Holland (alat untuk memanen), Boomspray (mesin
penyemprot hama), Silos (lumbung yang terbuat dari baja untuk menyimpan hasil
panen seperti Wheat, Lupin, Canola, Oat dan Barley ).
Kemudian dilanjutkan dengan kunjungan ke
Husbandry (Peternakan) untuk melihat peternakan babi/Piggery dan proses
penyembelihannya, peternakan ayam petelor (chook) dan peternakan domba. Dengan sangat antusias
Santri mendengarkan penjelasan dari Mr Wayne, guru ternak domba. yang dengan
senang hati menjelaskan proses pemeliharaan sampai dengan proses pemotongan/penyukuran
bulu domba.
Inspirasi
Para santri
mendapatkan beberapa hal dalam perjalanan ini. Pertama, suatu contoh
kepemimpinan dari Mr. Benard yang mau terjun ke lapangan, mengetahui betul
segala hal di kampus, low profile, komunikatif dan menghargai semua stafnya
seperti teman dan keluarganya sendiri.
Kedua, kita
melihat mereka benar-benar sepenuh hati dalam mengembangkan peternakan. Itu
terlihat betapa canggihnya peralatan pertanian, sehingga proses cocok tanam
ribuan hektar hanya cukup dijalankan 3 orang saja. Sebab mereka memiliki peralatan
mesin besar untuk menanam yang dilengkapi fasilitas berbasis computer.
Misalnya, mesin besar untuk menanam padi. Mesin ini dilengkapi auto steer,
komputer yang bisa menginformasikan berapa bibit yang dipakai, dan berapa kilo
pupuk yang telah dikeluarkan.
Ketiga, Peralatan pertanian yang mereka
miliki sangat efisien. Misalnya, dalam proses menanam bibit gandum, satu mesin
langsung digunakan untuk proses membuka tanah, menaruh bibit, pupuk dan menutup tanah .
b. Kunjungan ke Museum kota
Kegiatan
kunjungan ke Cunderdin museum dimulai jam 10.30 Am. dengan bus bersama Mrs. Lea dan Mrs. Laura.
Cunderdin
Museum adalah museum kota yang menyimpan banyak benda bersejarah di kota
Cunderdin. Mulai dari alat transportasi kuno, bentuk rumah warga eropa yang
pertama datang ke Australia, alat pemintal wol, peralatan untuk mendukung
sistem pengairan di Cunderdin dan rumah simulasi gempa berkekuatan 6,9 skala
richter.
Mr.
Briant selaku petugas di museum menunjukkan dan menjelaskan beberapa benda yang
ada di Museum:
1). Pump
Station
Pump station merupakan tempat untuk men-suplay
air dengan teknologi canggih yang di bangun pada tahun 1901. Air tersebut
disalurkan melalui pipa besar yang dibuat dari baja dari Mundering menuju
Kalgoorlie melewati Cunderdin. Pipa penyaluran air ini sangat penting sekali
mengingat tidak ada sungai yang mengalir di daerah ini, sehingga masyarakat
sangat tergantung dengan teknologi pipa ini untuk memenuhi kebutuhan air minum,
mandi dan kebutuhan yang lain.
2). First School Building in Cunderdine, Western
Australia
Bangunan
sekolah ini merupakan bangunan yang digunakan oleh orang-orang Australia di
awal abad 20. Pada saat itu adalah zaman perang, dengan situasi sosial politik
yang tidak mendukung kestabilan proses pendidikan di seluruh dunia. Meskipun
demikian warga Australia tetap berusaha untuk meneruskan proses pembelajaran.
Kesadaran terhadap pendidikan sejak dini merupakan modal besar untuk
pengembangan Australia di masa yang akan datang.
3). Rail way and Train
Railway
and Train merupakan jalan dan alat transportasi yang digunakan oleh orang-orang
Australia pada zaman dulu. Di dalam kereta bersejarah itu ada sebuah miniatur
kereta yang digunakan sebagai alat transportasi. Bukan sekedar untuk transportasi
biasa. Namun ada beberapa pasangan Australia yang melangsungkan pernikahan dan
pesta di kereta yang berumur lebih satu abad itu.
4). Rural Lifestyle Pavilion
Di
tempat ini kita bisa menemukan lifestyle orang-orang Australia pada awal abad
20 seperti pakaian, alat-alat pabrik, pemintal kapas, mobil, dokar dan alat transportasi
darat lainnya. Yang lebih menarik lagi adalah sebuah ruang simulasi bencana
alam gempa bumi lengkap dengan penjelasan mengenai cara mengurangi resiko
korban akibat bencana tersebut. Ruang ini dibuat dengan latar belakang kejadian
gempa bumi yang menghancurkan satu kota di Australia Barat pada tahun 1968
Inspirasi
Dari kunjungan ke museum tersebut
kami bisa mengambil pelajaran :
Pertama, Dengan kerja keras pantang
menyerah, Negara yang kekurangan air bisa mengatasi masalah tersebut dengan menggunakan
teknologi canggih, demi kesejahteraan warganya.
Kedua, Perhatian
yang besar terhadap konservasi benda-benda bersejarah. Benda-benda yang terlihat
simple bisa menjadi sangat bermakna dalam perjalanan sejarah suatu Negara
Ketiga,
mengetahui perkembangan lifestyle yang ada pada masyarakat Australia dari masa
ke masa
Keempat,
menjadikan bencana sebagai inspirator untuk membuat sebuah alat yang bisa mengurangi korban.
Kelima, Kesadaran dan perhatian
dan yang sangat besar akan pentingnya pendidikan
c. Kunjungan ke Cunderdin
District High School (CDHS)
Kunjungan ilmiah atau study banding ke Cunderdin District High School
(CDHS) bertujuan untuk mengetahui
perbedaan antara proses belajar mengajar, metode pembelajaran dan media
pembelajaran yang diimplementasikan di Indonesia dan di Australia Barat.
Kunjungan ini dilaksanakan pada hari Senin tanggal 29 Oktober 2012 jam 13.00 –
15.00 waktu setempat.
Level atau
tingkat pendidikan di CDHS dimulai dari Kindergarten / Pre Primary untuk anak usia 3, 4 atau 5 tahun kemudian
Primary School untuk anak usia 10-11 tahun dan dilanjutkan dengan High/Senior
School untuk anak usia 12-17 tahun.
Kepala sekolah
CDHS adalah Mrs. Hayley Taylor. Sebagai kepala sekolah dia selalu mengontrol
kegiatan belajar mengajar, mengetahui perkembangan kemampuan, pengetahuan dan
keterampilan peserta didik. Selain itu sebagai top leader dia memberi contoh
kedisiplinan yang baik dan bisa memahami kebutuhan guru dan peserta didik.
Beberapa fasilitas di CDHS antara lain
ruang guru yang sangat representatif, perpustakaan multimedia yang terdapat
banyak slogan dan poster yang bertuliskan character
building yang dapat membantu pembentukan karakter siswa, ruang makan yang
bersih, ruang kelas yang berfasilitas lengkap, berteknologi modern dan penuh
dengan students’ worksheet serta
penataan kelas yang berfariasi menurut kebutuhan membuat proses belajaran
mengajar menjadi lebih kondusif, lapangan olahraga, kantin dan halaman yang
bersih dan indah sebagai fasilitas bermain.
Proses belajar mengajar di CDHS sangat
menarik dan variatif. Dalam proses kegiatan belajar mengajarnya, guru
menunjukkan video untuk lebih menunjang pemahaman siswa, dengan real objek
siswa menjadi lebih antusias dalam menerima pelajaran. Selain itu guru juga
menggunakan metode information gap
activities dengan menggunakan cue
card ; guru memberikan satu clue
(kalimat pancingan) sementara siswa diminta untuk menebaknya. Dengan metode ini
siswa menjadi lebih termotivasi dan bersemangat dalam proses pembelajaran dan
dengan demikian mental siswa menjadi lebih baik.
Dari study banding ini hal positif yang
bisa didapatkan adalah manajemen sekolah yang baik, fasilitas ruangan yang
lengkap termasuk fasilitas makanan kecil yang bergizi tinggi, proses belajar
mengajar yang menggunakan metode dan media yang sangat menarik dan variatif dan
pembentukan karakter siswa yang baik.
d.
College Farm
Pada
hari Senin tanggal 29 Oktober pukul 04.00 pm - 05.30 pm waktu setempat para
santri berangkat ke farm dengan dipandu oleh Mr. Bret Cox selaku farm manager.
Di sana beliau menunjukkan hamparan 400 hektar tanaman Gandum, Canola, Barley
dan Lupin.
Gandum biasanya
digunakan sebagai bahan pokok pembuat tepung, cereal dan bisa dimanfaatkan
sebagai makanan ternak yang berprotein tinggi. Canola merupakan bahan baku
pembuat margarine, minyak dan campuran makanan. Barley bisa dipergunakan
sebagai bahan pembuat tepung dan bisa juga dimanfaatkan sebagai bahan bir.
Sedangkan Lupin adalah jenis tanaman yang hampir mirip dengan kedelai namun
mempunyai kandungan protein lebih tinggi. Di Australia Lupin juga dapat digunakan
untuk makanan domba dan sapi.
Untuk proses bercocok tanamnya mereka
menggunakan mesin yang super canggih (Morris). Mesin ini cukup dioperasikan
oleh satu orang dan mampu membajak sekaligus menanam benih untuk 9 hectar/jam
dengan kalkulasi 1 hari 200 hektar, begitu efisiennya alat tersebut sehingga 8
hectar hanya diserahkan kepada 2 orang untuk mengurusnya.
Namun dalam hal irigasi mereka tidak
pernah memberikan irigasi air untuk tanaman tersebut, namun mereka hanya
tergantung kepada curah hujan. Mereka juga tidak menggunakan hujan buatan
karena biayanya sangat mahal sehingga hasil panen sangat bergantung kepada iklim dan curah hujan. 1 hektar bisa
menghasilkan 1-2,5 ton, itupun tergantung pada iklim dan curah hujan.
e. Shearing Sheep
Selasa, 30 Oktober 2012, tepat pukul
08.00 waktu setempat para santri mendapatkan materi/penjelasan tentang “Shearing
Sheep”.
Shearing Sheep adalah proses pemotongan bulu domba Merino dengan
tujuan untuk mendapatkan bulu domba/wool untuk dikomersilkan dan bisa diolah menjadi bahan baku kain dan juga
cosmetik. Satu domba biasanya dibersihkan atau diambil bulunya satu tahun dua
kali. Setelah usia 7 tahun domba yang tidak produktif bisa dijual atau
dipotong. Orang yang memotong bulu domba ini
disebut “Shearer”. Pekerjaan ini dilakukan oleh 3 siswa dan 2 siswi Cunderdin
College of Agriculture. Mereka mengerjakan tugas ini sebagai bagian dari proses
pembelajaran berbasis praktek lapangan.
Hal
yang pertama perlu dilakukan untuk memotong bulu domba ini adalah memilih domba
yang siap untuk dipotong bulunya, kemudian menyiapkan peralatan memotong berupa
gunting elektrik. Satu gunting elektrik biasanya bisa digunakan untuk memotong
2 hingga 3 ekor domba. Setelah menerima penjelasan dan melihat langsung cara
memotong bulu domba semua peserta pelatihan di haruskan praktek.
Praktek
yang dilakukan para santri meliputi tiga tahapan, yang pertama pemotongan bulu
domba, kemudian pengklasteran kualitas bulu domba dan terakhir pengepakan. Di
samping itu para santri juga diajari memintal benang dari buludomba.
Bulu
domba yang telah dipacking akan dijual ke beberapa Negara di untuk diolah
menjadi kain dan juga kosmetik. Harga jual untuk kualitas terbaik adalah 10
dolar/kg dan untuk kualitas standart 8 dolar/kg.
Dari pelatihan ini manfaat yang bisa diambil adalah mengetahui cara memotong bulu
domba, menyeleksi kualitas bulu dan juga pengepakan. Dengan demikian diharapkan
pelatihan ini akan dilaksanakan lagi untuk masa-masa yang akan dating bahkan
lebih ditingkatkan sampai dengan bagaimana cara memproduksi kainnya. Tentunya
hal ini akan membawa manfaat yang cukup besar mengingat bahan bakunya sangat
murah.
f.
Khyla
Beef Feedlot
Khyla Beef Feedlot adalah tempat penggemukan
ternak sapi dikawasan Khyla di Cunderdine Australia Barat. terletak 34 km dari
WA College of Agriculture Cunderdin. Luasnya kurang lebih 2114 Hektar.
Sebagai pemandu kegiatan, Mr. Bret Cox dan
Mr. Shaun menjelaskan beberapa jenis sapi di Australia, sapi jantan biasa
disebut dengan bull dan sapi betina disebut dengan cow. Ada beberapa jenis sapi
yang terdapat di Khyla Beef Feedlot: Angus, Limosin, Bahmana dan Master Drought
Dalam upaya penggemukan sapi diperlukan
makanan yang ber kualitas bagus yang mengandung protein dengan komposisi gandum
(Weat) 67%, Canola (sejenis Vegetable Oil/ minyak yang berasal dari tanaman
Canola 4%, rumput (Grass ) sebanyak 9% dan mikromik (sejenis vitamin atau
nutrisi untuk sapi) sebanyak 3%, dan selebihnya adalah air. Untuk jenis
Mikromik yang digunakan adalah Boulllis.
Dalam 1 hari setiap sapi diberi makan
sekitar 11 Kg. Namun untuk menjaga agar sapi-sapi itu tetap sehat mereka
menvaksinasi sapi itu sebelum digemukkan pada usia 1 tahun 4 bulan, Setelah 3
bulan dialam feedlot mereka memberikan vaksinasi kedua sekaligus yang terakhir.
Area feedlot dibersihkan setiap 3 bulan sekali dengan menggunakan mesin
pembersih kotoran. Penggemukan sapi di Khyla Beef Feedlot hanya membutuhkan
waktu 70 hari dengan kenaikan berat badan setiap harinya rata - rata 1,8 Kg.
Pemasangan mikrocip pada telinga sapi
dikandung maksud untuk mengetahui kondisi kesehatan, perkembangan dan
mendeteksi keberadaan mereka. Namun demikian karena mereka mempunyai control
yang bagus dalam kesehatan dan kebersihan, sapi-sapi tersebut jarang sekali
terserang penyakit dan tingkat kematiannya 2% dari proses awal sampai proses
jual. Sapi jantan dipisahkan dengan sapi betina agar tidak terjadi kehamilan. Jika
terjadi kehamilan maka sapi tersebut akan segera dijauhkan dari kandang supaya
tidak mengganggu sapi yang lain. Sapi Australia bisa bertahan pada suhu -5 ˚C sampai dengan 25 ˚C dan ketika musim
panas dibutuhkan supply banyak air. Ketika ada sapi yang sakit hal yang harus
dilakukan adalah menjauhkan atau mengkarantina sapi tersebut sehingga tidak menular
kepada sapi yang lain.
Keuntungan yang
diperoleh dari penggemukan ini sekitar 40 dolar Australia Net dari hasil
pembelian sapi 800 dolar dan setelah digemukan dijual 1200 dolar, dari
keuntungan kotor 400 dolar dikurangi biaya untuk makan , pembersihan dan
quality control.
Dari system ini yang bisa diterapkan
adalah pemberian komposisi makanan yang seimbang yang tidak hanya terdiri dari rumput
tapi juga bahan yang mengandung gandum, canola dan mikromik, pemberian
perhatian yang cukup supaya sapi tetap sehat dan tidak stress serta penyediaan
tempat yang tenang.
Kotoran sapi bisa
dimanfaatkan sebagai kompos yang dapat digunakan untuk penyubur atau pupuk. Jika
biaya memungkinkan bisa dilaksanakan inseminasi antara sapi Indonesia dengan
sapi Australia untuk mendapatkan bibit yang bagus karena secara genetic sapi
Australia sudah mempunyai bentuk yang besar. Namun begitu ada cara dan saran
dari Mr. Shaun, jika sapi di Indonesia hanya makan rumput maka rumput bisa dipotong
lebih pendek supaya kuantitas makanan yang bisa dikonsumsi bisa lebih banyak
sehingga sapi bisa menjadi lebih cepat gemuk.
f.
Going
to Individual Farm
Rabu pagi, 31
Oktober 2012 para santri berangkat menuju lahan pertanian masyarakat sekitar
Cunderdin. Adapun dalam kegiatan tersebut setiap santri harus belajar bersama
dengan seorang petani lokal.
No
|
Nama Santri
|
Nama Petani
|
1
|
Imron
Zarkasyi, A.Md.
|
Mr. David
Godfrey
|
2
|
Abdul.
Rohman, S.Pd.I.
|
Mr. Stuar
Mussared
|
3
|
Abd.
Fatah, S.Pd.
|
Mr. David
Beat
|
4
|
Robith
Qosidi, Lc.
|
Mr. Norm
Jenzen
|
5
|
Endang
Kusrini, S.Pd.
|
Mr.
Ashley Teakle
|
6
|
Mukh.
Nasihin
|
Mr. David
Jasper
|
7
|
Supriyanto
|
Mr.
Robert Fulwood
|
8
|
Budiman
|
Mr.
Jeffry Crishtison
|
9
|
Abu Amar,
S. Sos.I
|
Mr. Mal /
Jo
|
10
|
Imam
Basori
|
Mr.
Curter Hook
|
11
|
Shofiyulloh,
M.SI.
|
Mr.
Rodney Roceas
|
12
|
Sari Ayu
Citrowati, ST
|
Mr. Chris
|
Dalam
kegiatan ini para santri dihadapkan secara langsung dengan medan pertanian.
Hampir semua tempat yang dikunjungi oleh para santri mempunyai kesamaan dalam
beberapa hal sehingga hasil dari kegiatan ini kami kelompokkan dalam dua hal
yaitu perlengkapan dan proses di lapangan.
1)
Perlengkapan
Untuk mengerjakan pekerjaan di sawah petani di Australia
Barat maksimal memiliki dua pekerja dan beberapa mesin yang antara lain :
a)
New Holland 9050
Merupakan
mesin yang digunakan untuk memanen hasil pertanian. Alat super canggih ini
hanya di operasikan maksimal oleh dua orang. Selain itu alat ini bisa bekerja
secara otomatis dengan rute yang bisa diatur langsung melalui komputer yang
tersedia. Adapun kecepatan mesin ini adalah 5 km/jam.
b) Boom
Spray
Merupakan
mesin canggih yang berfungsi untuk menyemprotkan pestisida. Alat ini berbentuk
seperti mobil yang di bagian tengahnya terdapat tengki tempat pestisida.
Jangkauan lebar mesin ini berkisar 9-17 m.
c) Traktor
Alat yang sering dijumpai di Indonesia
ini bisa bekerja dengan kecepatan 20 km/jam. Traktor merupakan alat untuk
menarik alat-alat lainnya menuju lahan pertanian.
d) Fertilizer
and Chemical Spry
Mesin untuk menyemprotkan pupuk dan
obat-obatan. Mesin ini bisa menampung 1000 L cairan.
e) Morris
Mesin yang digunakan untuk melubangi
tanah, memasukkan benih dan menutup lubang. Alat ini bisa menampung 8000 Kg
Benih, sedangkan pupuk yang diberikan adalah perbandingan antara 60 % pupuk dan
40 % benih.
2). Proses di Lapangan
Suatu
hal yang sangat menarik adalah hampir setiap petani memiliki kantor kerja. Inilah
yang tidak dimiliki oleh petani Indonesia. Mr Norm menjelaskan suatu program
software untuk menghitung biaya pertanian setiap paddock (ladang) per musim
cocok tanam. Dari software itu bisa diketahui berapa ton pupuk yang
dikeluarkan, racun hama, ongkos pekerja dan biaya seluruh proses cocok tanam.
Para
petani Australia rata-rata memiliki luas
lahan 3500 – 6000 hektar. Lahan tersebut ditanami Gandum, Canola, Lupin,
dan Barley sedangkan peternakan mereka meliputi domba, babi, kuda, dan sapi.
g.
Sheep
Scanning Process
Sheep
Scanning Process adalah teknologi yang dilakukan untuk mengetahui ketebalan
daging dan lemak. Selain itu alat ini juga bisa digunakan untuk mengetahui
apakah domba itu hamil atau tidak. Domba yang memiliki daging yang banyak akan
mempunyai nilai jual yang tinggi. Poll
Dorset adalah domba yang diambil dagingnya.
Ada
beberapa bagian badan kambing yang mempunyai nilai jual tinggi yaitu back leg (tempong) 15 Dollar
Australia/kg atau sekitar Rp. 150.000/kg, Loin Chop (pinggang) sekitar $ 12 /kg,
Rib Chop (iga) $10/kg, Shoulders (pundak) $9/kg , Neck (leher) $6/kg, dan
Shanks (kikil) $4/kg. Dengan demikian alat tersebut sangat membantu dalam
memberikan informasi kepada para peternak di Cunderdin tentang domba yang bisa memberikan daging yang banyak dan
menguntungkan.
Untuk
menjaga kesehatan domba-domba tersebut biasanya diberikan vaksinasi pada saat
pertama membeli, 3 bulan setelah datang ke kandang, dan per 1 tahun kemudian setelah vaksinasi kedua.
Pada saat musim dingin peternak memberikan cairan khusus dan minuman untuk
menghangatkan tubuhnya yaitu Drench for Worms, dan untuk domba-domba yang sakit biasanya
diberikan Penicilin.
Selain
itu Mr. Wayne memberikan pengetahuan khusus untuk memintal benang woll,
merajutnya sampai menjadi bentuk khusus dan membuatnya menjadi woll yang bisa
kita dilihat di pasar. Kain woll yang sudah dirajut tersebut dicuci dengan
sabun mandi kemudian diremas remas sampai bahan tersebut lebih ketat dan
menyatu, kemudian dibilas dengan air bersih dan di jemur
h.
Teaching
in the Class
Teaching in the class
adalah kegiatan para santri untuk mengikuti pelajaran di kelas dan terlibat secara
langsung dalam proses belajar mengajar. Kamis, 2 Nopember 2012 Mrs. Jeane
membagi santri menjadi 3 bagian dan memberi kesempatan kepada mereka untuk
masuk kedalam 3 kelas yaitu kelas Agriculture, English, dan Maths. Di dalam
kelas Bahasa Inggris para santri diajak berdiskusi tentang perbedaan antara
Indonesian culture dengan Australian Culture dan berinteraksi langsung dengan siswa
yang ada di kelas tersebut. Sedangkan di kelas Agriculture santri bergabung
dalam diskusi kelompok dan melakukan observasi tentang cara pengajaran
Agriculture.
Pada
intinya semua metode yang digunakan di WA College of Agricuture mengajak siswa
yang ada di kelas tersebut untuk aktif. Dalam satu kelas terdapat 16 siswa.
Dengan kondisi kelas yang sedang, didukung dengan fasilitas dan peralatan yang
sangat mendukung serta durasi setiap subject atau mata pelajaran kira-kira 1 jam membuat para siswa bisa berkonsentrasi
dan tidak bosan.
Hal
yang bisa di terapkan di Indonesia dari observasi ini adalah penggunaan metode
dan media pengajaran yang sesuai akan sangat membantu siswa dalam menerima
pelajaran. Selain itu jumlah siswa yang tidak terlalu banyak dalam 1 kelas dan
fasilitas yang lengkap membuat siswa lebih mudah menerima pelajaran dan melatih
kreativitas mereka untuk menyampaikan apa yang mereka ketahui dari literature
ataupun praktek dilapangan yang pernah mereka kerjakan, sehingga mereka tidak
hanya menerima materi begitu saja tapi juga mengolah apa yang mereka ketahui
dalam kemampuan emosional intelegensi.
i.
Pembelajaran
Kewirausahaan di Trade Training Center
Hari
terahir pelatihan para santri diajak ke tempat trade training untuk melihat
beberapa hasil karya siswa yang siap untuk dipasarkan seperti tempat televisi,
meja dan lain-lain.
Jadi,
di samping pembelajaran teori dan praktek di bidang pertanian dan peternakan,
siswa juga dibekali dengan keterampilan teknis lain seperti otomotif,
pemesinan, pertukangan dan konstruksi bangunan. Dari sini mereka memiliki hard
skill yang bisa digunakan untuk membuka peluang usaha ketika terjun di
masyarakat. Pembelajaran keterampilan teknis tambahan itu diprogram dalam
bentuk ekstrakulikuler, siswa harus memilih dua program ekskul yang paling
disukai.
Trade
training tidak hanya mengajarkan keterampilan teknis (hard skill)¸tapi juga
membentuk soft skill (karakter) yang harus dimiliki oleh para wirausahawan, di
antaranya mandiri, disiplin, tanggung jawab, inovatif, kepekaan terhadap
lingkungan, kejujuran dan ketekunan. Karakter wirausaha ini meningkatkan
kemampuan mereka dalam membaca peluang bisnis, dan kemandirian di dalam
mengelola usaha yang mereka miliki serta kemampuan untuk menciptakan peluang
usaha baru.
F. Hasil Pelatihan
Setelah melakukan
pelatihan di Western Australian College of Agriculture Cunderdin baik di kampus
maupun di kota Cunderdin, para santri mendapat banyak pelajaran bermanfaat
untuk modal pengembangan potensi lokal di pondok pesantren dan daerah asal
masing-masing di Jawa Timur. Beberapa hal yang didapat oleh para santri, antara
lain:
1.
Bidang
Pertanian dan Peternakan
a.
Efisiensi
Kerja dan Optimalisasi Hasil Dengan Penggunaan Peralatan Modern di Seluruh
Proses Pertanian dan Peternakan
Ada perbedaan
antara penggunaan teknologi dalam proses bercocok tanam di Indonesia dan
Australia Barat. Di Indonesia, penggunaan alat teknologi traktor hanya untuk
membajak sawah. Di Australia, Alat pertanian yang mereka miliki benar-benar
efisien dan terpadu, hal ini dikarenakan medan yang mereka hadapi menuntut
adanya perlengkapan tersebut berbeda dengan indonesia. Teknologi yang dipakai
pun sangat canggih, misalnya mesin traktor menggunakan auto steer. Bahkan,
semua peralatan menggunakan sistem komputerisasi. Dalam proses menanam bibit
gandum, dengan hanya satu mesin besar bisa digunakan untuk beberapa proses
cocok tanam, seperti membuka tanah, menaruh bibit dan pupuk, serta menutup
tanah kembali. Begitu juga mesin untuk panen, bisa digunakan untuk memotong
gandum sekaligus menggiling dan untuk memindah dari mesin itu ke lumbung
(silos).
Penggunaan
teknologi di Australia benar-benar efektif, sehingga untuk mengelola 4000
hektar hanya membutuhkan 3 orang saja mulai dari proses cocok tanam sampai
panen. Berbeda dengan di Indonesia yang masih banyak menggunakan tenaga manusia
dalam proses cocok tanam, 1 hektar membutuhkan sekitar 20 orang. Bayangkan,
jika 4000 hektar. Mungkin kita membutuhkan 80.000 orang.
Di bidang
peternakan dan pemotongan bulu domba, mereka menggunakan pisau cukur elektrik.
Mesin untuk mem-press bulu domba dalam karung besar. Mereka pun menggunakan
scanning (alat semacam USG untuk mengetahui besaran tulang punggung, bobot
daging, dan lemak). Alat ini bermanfaat untuk dua hal. Pertama, untuk
mengetahui bobot lemak dan daging. Dua, untuk mengetahui kambing pedaging yang
potensial untuk berkembang atau tidak.
Namun yang menjadi
point penting dalam pembahasan ini adalah bagaimana Australia sangat mengetahui
kepada kebutuhannya sehingga mempunyai gagasan/kebijakan yang sesuai dengan
tuntutan lapangan. Diharapkan pula di Negara Indonesia, kita bisa mengetahui
betul apa yang menjadi kekurangan dan kelebihan sehingga kebijakan dan
keputusan yang keluar bisa mensejahterakan para petani malah bukan sebaliknya.
Manfaat:
Hal tersebut di
atas membuka wawasan peserta pelatihan bahwa
banyak teknologi yang belum dipakai di pertanian dan peternakan
Indonesia sementara untuk memakai tekhnologi tersebut tidak memungkinkan karena
lahan dan musim yang tidak memungkinkan. Hal yang sebaiknya kita lakukan
adalah meningkatkan kemampuan Sumber
Daya Manusia sehingga memiliki kemampuan yang bisa diandalkan untuk meningkatkan
pertanian dan peternakan, agar mendapatkan hasil yang lebih maksimal dengan
kualitas yang optimal.
b.
Meningkatkan
Posisi Tawar dan Memaksimalkan Keuntungan Dengan Tertib Administrasi, Kantor
Administrasi, Dan Memiliki Perusahaan Berbadan Hukum
Kemajuan
pertanian dan peternakan di Australia tidak hanya bisa dilihat dari penggunaan
teknologi yang canggih. Tapi mereka juga memiliki manajemen dan administrasi
yang baik. Setiap petani memiliki kantor administrasi. Bahkan, walaupun
pertanian itu milik pribadi atau satu keluarga tertentu, misalnya keluarga
Jenzen, namun harus dikelola oleh perusahaan berbadan hukum. Sehingga petani
mempunyai posisi tawar yang tinggi dalam proses pemasaran.
Tertib administrasi yang mereka lakukan didukung
oleh satu software khusus untuk semua proses cocok tanam sampai panen. Software
itu terintegrasi dengan sistem komputerisasi yang ada pada mesin traktor untuk
menanam dan panen. Dengan sistem komputerisasi ini bisa diketahui berapa kilo
bibit yang dipakai, berapa kilo pupuk yang telah dikeluarkan, berapa kilo bahan
kimia untuk kontrol hama, berapa biaya untuk perawatan mesin, dan berapa biaya
untuk pekerja.
Manfaat:
Para santri semakin tahu bahwa tertib administrasi
dan manejemen juga merupakan salah satu aspek keberhasilan dalam proses
pertanian. Dengan tertib administrasi ini, petani mendapat data yang sangat
detail dari seluruh proses cocok tanam.
Para santri juga mendapat masukan bahwa pengelolaan
pertanian dengan perusahaan berbadan hukum juga membuat daya tawar petani
semakin tinggi, serta mampu memperluas jaringan dalam proses pemasaran. Hal ini
juga bermanfaat untuk meminimalisir permainan para tengkulak.
c.
Meminimalisir
Biaya dan Menghemat Waktu Dengan Memiliki Workshop (Bengkel) Dan Keahlian Dasar
Untuk Memperbaiki Kerusakan Mesin-mesin dan alat Pertanian, Peternakan.
Setiap petani Australia
memiliki workshop (gudang bengkel besar). Bangunan yang luas sangat diperlukan
karena mesin yang mereka miliki sangat besar. Bengkel itu digunakan untuk
memperbaiki alat dan mesin yang rusak.
Di dalam workshop terdapat peralatan untuk memperbaiki mesin yang sangat
lengkap, seperti las, alat besar untuk mengganti ban dalam besar yang rusak,
alat otomatis untuk membuka mur roda yang besar, dll.
Semua
petani di Australia adalah mechanic’, ini adalah ungkapan yang sering kita
dengar dari petani Australia. Mereka tahu ilmu las dan ilmu lainnya untuk
memperbaiki mesin. Sehingga mereka bisa menghemat biaya dan mempercepat proses
perbaikan mesin. Kecuali ada kerusakan sangat parah yang tidak bisa diatasi
oleh mereka, mereka membawa ke tempat perbaikan di Perth atau mendatangkan
ahlinya ke gudang besar untuk perbaikan mesin.
Manfaat:
Para santri semakin tahu bahwa pengetahuan dasar
untuk memperbaiki mesin mempunyai keuntungan tersendiri bagi pengelola
pertanian yang mulai menggunakan teknologi modern. Ini penting untuk mengurangi
pengeluaran dalam perbaikan alat serta tidak banyak menghamburkan waktu untuk
proses perbaikan.
d.
Pendidikan
Kewirausahaan Sebagai Bekal Untuk Membentuk Kemandirian dan Mencari Peluang
Bisnis Yang Nyata di Lapangan
Para
siswa di kampus tidak hanya diberi pembelajaran teori dan praktek di bidang
pertanian, peternakan. Mereka juga dikenalkan pada dunia bisnis dan pemasaran
serta inovasi-inovasi di dalamnya. Dari sini siswa bisa membuka jaringan untuk
menemukan usaha baru atau memperkokoh bisnis yang sudah mereka miliki.
Manfaat:
Para
santri diberi pengalaman menarik tentang perlunya pengenalan dunia bisnis yang
nyata, serta kemandirian dan inovasi di dalam kegiatan bisnis. Hal ini benar-benar
menjadi modal besar untuk mengatasi problem ekonomi yang akan dihadapi di dunia
nyata.
2.
Bidang
pendidikan
a.
Kepemimpinan
Yang Terjun Langsung dan Menjadi Teladan Memudahkan Proses Komunikasi dan
Kordinasi dalam Organisasi
Direktur Kampus, Mr
Benard, selalu menemani kita hampir dalam seluruh kegiatan. Ia mau terjun ke
lapangan, mengetahui betul segala hal di kampus, low profile, komunikatif dan
menghargai semua stafnya seperti teman dan keluarganya sendiri. Maka tak heran
semua murid dan staf di kampus menghormatinya, baik yang tua ataupun muda.
Manfaat:
Para santri melihat langsung model
kepemimpinan yang bisa menjadi ayah bagi anak didik dan anak buahnya.
Kehangatan hubungan yang ditunjukkan Mr Benard membuat kita sadar bahwa
pemimpin tidak cukup hanya mempunyai kemampuan intelektual, tapi juga harus
menguasai pendekatan psikologis dan memiliki kualitas Emotional Quetion yang
baik. Memanusiakan manusia. Hal ini
sangat efektif untuk membentuk suatu proses komunikasi yang harmonis di dalam
organisasi.
b.
Pembentukan
Karakter Mulia Dengan Tauladan, Pendampingan dan Ketegasan Aturan
Siswa di Western
Australian College of Agriculture Cunderdin sangat disiplin, tepat waktu,
teratur, ramah terhadap tamu. Ketika mereka masuk ke ruang makan mereka sangat
teratur. Untuk menambah makanan mereka menunggu isyarat, begitu pula untuk
minum dan keluar dari ruang makan. Keluar dari ruang makan saja mereka tertib.
Mereka tidak langsung berdiri semuanya. Namun bergantian, satu deret bangku
terlebih dahulu, kemudian disusul yang lainnya. Semua piring juga dikumpulkan
dan meja dibersihkan oleh masing-masing siswa yang duduk di tempat itu.
Setiap makan selalu
ditemani oleh beberapa guru. Sebelum mereka keluar salah satu guru selalu
berkomunikasi dengan mereka meskipun hanya satu menit. Guru di kampus ini
benar-benar disegani meskipun mereka begitu familiar dan sedekat hubungan ayah
dan anak bagi seluruh siswanya. Terkadang yang dibicarakan hanya informasi
ringan, atau menghargai beberapa siswa
yang dianggap perlu dihargai dan diberi applaus.
Manfaat:
Para santri semakin
sadar bahwa tauladan, pendampingan, ketegasan dan peraturan merupakan kunci
pembentukan karakter. Tidak hanya teori,
namun praktek di lapangan lebih bermanfaat.
3.
Bidang
sistem tata kota
a.
Kekurangan
Air Bisa Diatasi Dengan Teknologi Canggih Yang Didukung Negara
Cunderdin adalah kota kecil yang tak memiliki sungai
serta tak memiliki persediaan air yang memadai. Namun, pemerintahnya membuat
pipa besar untuk menyalurkan air dari tempat yang sangat jauh menuju
daerah-daerah kecil di Australia Barat.
Manfaat:
Para peserta semakin
tahu bahwa teknologi canggih bisa menjadi solusi bagi permasalahan kekurangan
air di daerah-daerah kering.
G. Rencana Tindak Lanjut
Setelah mengikuti
pelatihan bidang pertanian dan peternakan ini, ada banyak hal yang menjadi
rencana tindak lanjut (action plans) yang ingin dilaksanakan oleh santri
peserta pelatihan. Hal tersebut diharapkan bisa bermanfaat bagi peserta, pondok
pesantren, masyarakat sekitar dan kabupaten serta Propinsi Jawa Timur. Adapun rencana-rencana tersebut adalah :
1. Rencana
Jangka Pendek
a. Laporan
pertanggungjawaban kepada Pondok pesantren dan Pemerintah Provinsi
b. Mensosialisasikan
hasil pelatihan kepada para santri
c. Membentuk
jaringan antar lembaga peserta pelatihan santri ke Australia 2012
d. Menanamkan
kedisiplinan dimulai dari lingkungan pesantren.
2. Rencana
Jangka Menengah
a. Perbaikan
manajemen dibidang organisasi dan administrasi lembaga
b. Mengembangkan
pendidikan kewirausahaan yang mengarah kepada pengembangan potensi lokal
c. Meningkatkan
relasi dengan dinas-dinas terkait untuk pengembangan usaha pesantren
d. Menerapkan
administrasi berbasis IT dalam usaha pesantren
e. Selalu
proaktif menjalin komunikasi dengan Provinsi Jawa Timur dan Kementrian Agama
dalam rangka rencana tindak lanjut pasca pelatihan.
3. Rencana
Jangka Panjang
a. Mengembangkan
variasi usaha pesantren dalam upaya peningkatan taraf hidup masyarakat lokal
b. Menciptakan
usaha pesantren yang mandiri
c. Mengadakan
kerjasama Sister College (C to C) antara Lembaga peserta pelatihan dengan
Western Australian College of Agriculture Cunderdin.
H. Penutup
Demikian
laporan ini dibuat sebagai pertanggungjawaban atas pelaksanaan pelatihan yang
telah diberikan. Terima kasih.
Lamongan, 05 Nopember 2012
Santri peserta pelatihan
Budiman
FOTO
KEGIATAN
Kegiatan Rapat Pembekalan Sebelum
Keberangkatan Santri Ke Australia Barat
Kunjungan Santri ke KJRI Perth
Hebat...!!! masih sempat mikir "Short-Term Training in Western Australia". Aku dah lupa dapat apa aj.
BalasHapusbaru dpt pengalaman dan foto2nya aja pak....hehe. ni masih konsen di perkuliyahan,
Hapus